Candi  

9 Candi yang Ada di Mojokerto Jawa Timur

Mojokerto bukan sekadar kota penyangga Surabaya, melainkan jantung sejarah Majapahit yang masih berdenyut hingga kini. Di balik hiruk-pikuk kota modern, terdapat candi-candi kuno yang menyimpan kisah kejayaan kerajaan besar yang pernah menguasai Nusantara. Namun, alih-alih hanya mengulas sejarah dan lokasi, artikel ini akan membawa Anda melihat β€œcerita tersembunyi” di balik setiap candi di Mojokerto yang jarang dibahas di tempat lain.

1. Candi Tikus – Kolam Suci yang Menjadi Misteri Arsitektur

Terletak di Trowulan, Candi Tikus sebenarnya bukanlah candi untuk pemujaan, melainkan pemandian suci (petirtaan) yang dipercaya digunakan oleh keluarga kerajaan Majapahit. Bentuknya menyerupai kolam besar dengan susunan bata merah yang rapi.

Yang unik, fungsi awal Candi Tikus masih menjadi perdebatan. Ada teori yang menyebutkan bahwa tempat ini dipakai untuk ritual penyucian, sementara teori lain menduga candi ini adalah bagian dari sistem pengairan kuno Majapahit yang sangat maju.

πŸ“ Lokasi: Desa Temon, Trowulan, Mojokerto
🎫 Tiket masuk: Rp5.000

2. Candi Bajang Ratu – Gerbang Menuju Masa Lalu

Candi Bajang Ratu adalah gapura megah setinggi 16,5 meter yang konon digunakan sebagai gerbang upacara kematian Raja Jayanegara. Keunikan candi ini terletak pada ornamennya yang penuh simbolisme, seperti relief Kala dan makhluk mitologi yang melambangkan kekuatan pelindung kerajaan.

Bajang Ratu juga menjadi bukti kehebatan teknik konstruksi bata merah yang kokoh hingga ratusan tahun tanpa semen pengikat.

πŸ“ Lokasi: Desa Temon, Trowulan, Mojokerto
🎫 Tiket masuk: Rp5.000

3. Candi Brahu – Tempat Pembakaran Jenazah Raja?

Candi Brahu memikat dengan bentuknya yang sederhana namun sarat misteri. Beberapa arkeolog menduga candi ini adalah tempat pembakaran jenazah raja-raja Majapahit, meskipun bukti arkeologis belum sepenuhnya mendukung teori tersebut.

Yang menarik, candi ini masih sering menjadi lokasi ritual budaya masyarakat setempat, termasuk upacara bersih desa yang dipercaya sebagai warisan tradisi Majapahit.

πŸ“ Lokasi: Desa Bejijong, Trowulan
🎫 Tiket masuk: Rp5.000

4. Candi Gentong – Jejak Tersembunyi di Tengah Kebun Tebu

Berbeda dengan candi lain yang mudah ditemukan, Candi Gentong tersembunyi di tengah perkebunan tebu. Candi ini tidak terlalu utuh, namun keunikannya justru ada pada sisa-sisa bata yang mengindikasikan kompleks bangunan yang lebih besar di masa lalu.

Banyak peneliti percaya Candi Gentong dulunya adalah bagian dari pusat pemerintahan atau pemukiman bangsawan Majapahit yang kini tertelan waktu.

πŸ“ Lokasi: Desa Gentong, Trowulan
🎫 Tiket masuk: Gratis

5. Candi Wringin Lawang – Gerbang Para Pejabat Kerajaan

Candi ini adalah gapura kembar yang diyakini menjadi pintu masuk ke area kediaman Mahapatih Gajah Mada. Bentuknya menyerupai gerbang raksasa yang masih berdiri gagah.

Menariknya, Candi Wringin Lawang juga menginspirasi arsitektur gapura di Jawa Timur modern, seperti yang terlihat pada banyak kantor pemerintahan hingga rumah-rumah adat.

πŸ“ Lokasi: Desa Jatipasar, Trowulan
🎫 Tiket masuk: Rp5.000

6. Candi Kedaton – Situs dengan Aura Mistis

Candi Kedaton bukan hanya situs arkeologi, tetapi juga lokasi yang sarat cerita mistis. Di sini, terdapat sumur purbakala yang airnya dipercaya memiliki khasiat khusus, seperti mendatangkan keberuntungan bagi yang percaya.

Selain itu, situs ini juga ditemukan pecahan keramik Cina dan benda-benda logam yang menandakan hubungan perdagangan internasional Majapahit.

πŸ“ Lokasi: Desa Sentonorejo, Trowulan
🎫 Tiket masuk: Gratis

7. Candi Minak Jinggo – Relief yang Menyimpan Sindiran Politik

Candi Minak Jinggo mungkin terlihat kecil, tetapi reliefnya menyimpan cerita besar. Beberapa relief menggambarkan kisah satir terhadap pejabat Majapahit yang korup. Inilah yang membuat candi ini dianggap sebagai β€œmedia kritik sosial di masa Majapahit”.

πŸ“ Lokasi: Desa Canggu, Jetis, Mojokerto
🎫 Tiket masuk: Gratis

8. Candi Jedong – Peninggalan Masa Singhasari

Tak banyak yang tahu bahwa Mojokerto juga memiliki candi peninggalan kerajaan sebelum Majapahit, yakni Singhasari. Candi Jedong adalah contoh unik arsitektur transisi antara gaya Singhasari menuju Majapahit, dengan relief yang masih kental unsur Hindu.

πŸ“ Lokasi: Desa Wotanmas Jedong, Ngoro, Mojokerto
🎫 Tiket masuk: Gratis

9. Candi Ngempon – Candi Kecil yang Terlupakan

Candi Ngempon adalah salah satu situs kecil yang sering terlewatkan wisatawan. Namun, bagi peneliti, candi ini penting karena menunjukkan pola persebaran pemukiman kuno di sekitar Mojokerto. Bentuknya sederhana, namun menyimpan prasasti yang memberi petunjuk tentang administrasi lokal di era Majapahit.

πŸ“ Lokasi: Desa Ngempon, Mojokerto
🎫 Tiket masuk: Gratis

Mengapa Candi di Mojokerto Berbeda dengan Daerah Lain?

Keunikan candi di Mojokerto adalah penggunaan bata merah sebagai material utama, bukan batu andesit seperti di Jawa Tengah. Ini menandakan inovasi teknologi konstruksi Majapahit yang mampu membangun dengan cepat dan efisien, sekaligus menunjukkan pergeseran budaya dari Hindu-Buddha menuju sinkretisme Jawa yang khas.

Selain itu, banyak candi di Mojokerto bukan hanya berfungsi sebagai tempat pemujaan, tetapi juga sebagai pusat administrasi, gerbang kerajaan, bahkan sarana teknologi air.

Penutup

Menyusuri 9 candi di Mojokerto bukan hanya perjalanan wisata sejarah, melainkan penjelajahan ke masa lalu yang mengajarkan kita tentang kemajuan teknologi, kebijaksanaan politik, hingga seni kritik di era Majapahit. Jadi, jika Anda ingin merasakan denyut nadi peradaban kuno di Jawa Timur, Mojokerto adalah β€œmuseum terbuka Majapahit” yang wajib Anda jelajahi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *